Cara budidaya ayam negri agar gemuk dan sehat, Pasti keinginan semua para peternak ayam agar ayam tetap sehat dan gemuk. Kunci dari pembisnis adalah ayam yang sehat agar banyak pembili yang berdatangan.
Saat ini, peluang bisnis ternak sangat ayam menjanjikan di karenakan banyak restoran membutuhkan daging ayam segar dan cara beternak ayam cukup mudah untuk di lakukan.
Yang pertama adalah memilih jenis ayam potensial untuk di ternak selanjutnya menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang ada di lingkungan Anda.
Cara Budidaya Ayam Negri
Cara budibaya ayam negri adalah ternak ayam merupakan usaha yang menguntungkan dan dapat di gabungkan dengan usaha pertanian lainnya. Namun tetap perlu di perhatikan kesejahteraan hewan, dan pemeliharaan yang baik untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Cara beternak ayam memerlukan komitmen dan usaha yang cukup, tetapi jika di lakukan dengan benar, dapat menjadi sumber penghasilan yang baik serta memenuhi kebutuhan daging dan telur yang segar. Ingatlah untuk selalu memperhatikan kesejahteraan ayam dan selalu memberikan perawatan yang baik.
1. Pilih Jenis Ayam Yang Sesuai
Pilih Jenis ayam yang sesuai dengan kandangnya selain jenis ayam, sesuaikan juga kapasitas kandang karena jika kandang terlalu sempit ayam tidak bisa berjalan leluasa dan mengakitbatkan ayam akan mematuk satu sama lain. hal ini menyebabkan ayam akan cidera.
Kalian tidak boleh sembarangan membuat kandang, dan di rekomendasikan kalian membuat kandang yang jauh dari pemukiman agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. Dan jauhkan juga dari jalanan yang ramai kendaraan.
2. Pemilihan Bibit
Bibit yang baik mempunyai ciri ciri yang sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih. Pilihlah bibit yang unggul untuk mengurangi resiko kematian ayam.
3. Pakan
Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan, pakan yang di berikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang di butuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia atau tidak di batasi).
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan di sesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang di bedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%.
4. Cara Pemeliharaan
Minggu Pertama (hari ke-1-7) kutuk atau DOC di pindahkan ke indukan atau pemanas, segera di beri air minum hangat dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat di berikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam.
jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak di batasi. Pakan yang di berikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran butiran kecil (crumbles).
Mulai hari ke-2 hingga ayam di panenair minum sudah berupa air dingin. Vaksinasi yang pertama di laksanakan pada hari ke-4.
Minggu Kedua (hari ke 8 -14). Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
Minggu Ketiga (hari ke 15-21). Pemanas sudah dapat di matikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) di lakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak di beri air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya.
Minggu Keempat (hari ke 22-28). Pemanas sudah tidak di perlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.
Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus di tingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
Minggu Kelima (hari ke 29-35). Pada minggu ini, yang perlu di perhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu di lakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering.
Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga di lakukan sampling penimbangan ayam bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 – 2 kg. Dengan bobot tersebut ayam sudah dapat di panen.
Minggu Keenam (hari ke-36-42). Jika ingin di perpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus di lakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.