Cara Fermentasi Jerami Kering Sebagai Pupuk Kompas

cara fermentasi jerami kering

Cara fermentasi jerami kering yang dapat peternak lakukan sebagai salah satu rasa membudidayakan kekayaan alam dalam negeri. Proses pengomposan atau penguraian bahan organik sebenarnya sudah terjadi secara alami di alam bebas, seperti pembentukan humus di hutan.

Namun, proses ini memerlukan waktu yang lama, mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, tetapi dengan kemajuan teknologi pada bidang pertanian, proses pengomposan yang dapat kelola oleh manusia dapat terlaksanakan lebih cepat.

Salah satu limbah pertanian di Indonesia adalah jerami padi, yang belum dimaksimalkan karena alasan ekonomis dan teknis. Jerami padi adalah salah satu dari berbagai jenis bahan organik yang dapat bermanfaat sebagai bahan dasar untuk membuat kompos.

Cara Fermentasi Jerami Kering 

 Fermentasi jerami Kering

Meskipun pembakaran limbah pertanian seperti jerami meningkatkan konsentrasi karbon dioksida di udara, yang berkontribusi pada pemanasan global. Membuat kompos dari jerami padi dapat meningkatkan unsur hara tanah dan mengurangi biaya pupuk karena jerami mengandung unsur hara yang baik untuk tanaman.

Ada juga cara lain fermentasi jerami kering malahn banyak lo teman-teman. Mungkin tidsak asing bagi teman teman Fermentasi untuk pakan ternak salah satunya cara feementasi jerami dengan garam.

1. Persiapan Alat  dan Bahan 

  • Jerami padi kering mengandung serat yang dapat diubah menjadi nutrisi bagi tanah setelah proses fermentasi.
  • Sekam Padi menambah kandungan karbon dalam campuran. Sekam padi juga membantu meningkatkan aerasi dalam tumpukan bahan fermentasi.
  • Kohe Kambing sebagai sumber nitrogen yang sangat baik. Kohe kambing mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan kualitas pupuk yang akan kita hasilkan.
  • EM4 Pertanian emrupakan mikroorganisme efektif yang membantu mempercepat proses penguraian bahan organik. EM4 mengandung berbagai jenis bakteri yang memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan kesuburan.
  • Gula Merah (250 gram) Gula berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme selama proses fermentasi. Penambahan gula merah dapat mempercepat aktivitas mikroorganisme, sehingga proses fermentasi lebih cepat.
  • Air Bersih (20 liter) untuk melembabkan campuran bahan fermentasi. Air penting untuk menjaga kelembapan dan mendukung aktivitas mikroorganisme.

2. Pembuatan larutan Dekomposer

Pembuatan larutan dekomposer adalah tahap pertama. Untuk memudahkan pelarutan iris halus terlebih dahulu, larutkan gula merah ke dalam 20 liter air. Selain itu, tambahkan 250 mililiter EM4 pertanian ke dalam air. Aduk hingga benar-benar larut dan campurkan secara merata.

Mengdiamkan selama sepuluh hingga lima belas menit untuk memungkinkan mikroba EM4 yang tidur atau dorman untuk bereaksi dan aktif kembali, sehingga siap digunakan.

3. Pencampuran Bahan Utama Dengan Jerami Kering

Hamparkanatau tebarkan  jerami kering batas ukuran luas 2×1 meter ketebalan 20-30 cm. Lalu padatkan, taburkan kohe kambing secara merata pada permukaan jerami kemudian taburkan pula sekam padi secara merata. Siramkan secara merata larutan dekomposer diatas tumpukan bahan kompos hingga merata.

Tuangkan dekomposer 3-4 liter untuk setiap lapisan pada jerami kering. Tambahkan lagi jerami, taburkan kohe kambing, sekam padi dan siram menggunakan dekomposer secara merata dengan dosis dan takaran yang sama seperti sebelumnya. Kemudian ulangi langkah yang sama hingga semua bahan terpakai atau jeraminya selesai.

4. Proses Fermentasi Jerami Kering

Tutup tumpukan bahan kompos menggunakan terpal hingga benar-benar rapat dan tidak ada udara luar yang masuk untuk proses fermentasi. Proses fermentasi jerami kering sebagai pupuk kompas berlangsung selama 3-4 minggu, selama proses fermentasi lakukan pemantauan secara berkala, jika terlalu kering bisa tambahkan air.

Setelah melalui proses fermentasi kurang lebih 3-4 minggu, kompos dari jerami siap untuk digunakan. Pupuk ini akan kaya nutrisi dan baik untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Kesimpulan

Banyak gizi penting yang terkandung dalam jerami sangat penting untuk pertumbuhan hewan dan tumbuhan. Jenis tumbuhan yang digunakan untuk membuat jerami menentukan gizi yang terkandung dalam jerami. Adapun juga dapat di fermentasi sebagai pakan ternak, gunakan mesin pencacah jerami untuk membantu anda.

jerami dari tumbuhan rumput biasanya mengandung kadar protein yang tinggi, sementara jerami dari tumbuhan leguminosa seperti kacang-kacangan atau kacang-kacangan biasanya mengandung kadar nitrogen yang tinggi. Jerami juga mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, karbohidrat, dan vitamin seperti vitamin A dan B.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *